Laman

INILAH DIRIKU

Foto saya
I like most related to education, parenting. You have any problem with this...I'll help you.

Kamis, 23 September 2010

Penderitaan Cucu yang Kena Tumor

Sesungguhnya, saya tidak dekat dengan sepupuku yang berada di Hongkong. Boleh dikatakan hampir saya tidak kenal dengan sepupu laki2 saya karena pertama jarak umur antar saya dengannya sangat jauh sekitar 12 tahun. Yang makin membuat saya tidak mengenalnya adalah karena dia sudah berada di Hongkong ketika saya masih kecil (berumur sekitar 4 tahun). Jadi saya tidak ada gambaran maupun tidak ingat siapa dan rupanya gimana sepupu laki2 yang berada di Hongkong ini.

Namun, aneh sekali pada suatu waktu saya mendapat undangan perkawinan dari adik sepupuku yang di Hongkong ini. Anak adik sepupuku ini menikah di Bandung. Saya ingin hadir tetapi suami tidak bisa ikut. Saya pikir tidak ada masalah karena sekarang sangat banyak kendaraan seperti XTrans, CitiTrans dari tempat tinggalku, Bintaro menuju Bandung. Saya pilih naik CitiTrans jam 8 pagi. Ternyata sebelum tol pasteur, ada kecelakaan dan membuat perjalanan makin lama. Untunglah jam masih menunjukkan pukul 10.30 . Saya berdebar karena harus sampai di Gereja pada waktu pukul 11.30. Semoga tidak terlambat. Begitu CitiTrans sampai di Poolnya (wah lupa nama jalannya), segera, saya mengambil taxi dan langsung ke Gereja.
Disinilah saya bertemu dengan sepupuku yang di Hongkong. Dia tidak mengenaliku tetapi saya menduga keras pasti dia karena profilnya persis dengan adik sepupuku.
Saya hanya bisa berbincang berapa menit saja dan kemudian kami harus duduk di Gereja.

Setelah pertemuan itu kami tidak mempunyai komunikasi dengannya.

Tiba2 pada bulan Mei 2010, saya mendapat email darinya. Email itu seperti diary mengenai cucu satu satunya seorang bocah lelaki berumur 2 l/2 tahun yang menderita tumor ganas .
Tiap minggu dia mengirimkan email kepadaku. Apa yang diceritakan dalam email itu adalah setiap hari apa yang dihadapinya dalam menunggui cucu yang sedang sakit Tumor. Sangat menyentuh, kita boleh belajar dari cucu dan kakek yang sangat dekat dan harus dipisahkan demi operasi dan pemulihan tumornya.

Berikut ini adalah beberapa emailnya yang merupakan seri mingguan:
Hong Kong 24/5-15/6//2010

Dengan hormat,

Dalam setengah bl ini, kami telah terima tel., email dll yang mengasih pengarahan, advis yg berguna, semangat yang utk mengatasi masalah, dorongan yg pantang mundur………..Sangat terharu membaca dan mendengarnya, kadang-kadang tak tertahan meneteskan air matanya saya yang sudah umur lanjut. Karena kesedihan yang tak bisa dibendung, saya tak mau banyak bicara, tak bisa segera membalasi email. Maka sebelumnya saya minta maaf dan maklumi.
Mulai hari ini (24/05/2010) akan saya coba mengetik email ini dgn Microsoft word. Belum tahu kapan bisa dikirim, harap sabar menunggunya.

Mungkin karena ikatan batin, hampir tiap hari kami berdua pergi ke RS utk menjenguk cucu kami yg malang ini. Menghibur putra dan nyonya mantu kami yg sangat sedih, membantu mereka mengatasi kesulitan-kesulitan dll. Kemarin saya diruangan tunggunya RS menunggu 6-7 jam, melalui kacanya pintu melihat cucu hanya 2 kali saja, tapi sudah puas sekali. Terus terang saya tak sudi kehilangan cucu ini yg nakal, yg lucu, yg kadang-kadang rewel, yg cerdik ini. Maka jika sama lain orang bicarakan prihalnya dia, saya tak mau ngomong kelamaan, karena kesedihan akan menghantui hati saya……………..60 tahun lebih saya mengalami banyak pahit getir, duka, kesukaran dll, tapi rasanya kali ini yg paling berat bagi saya untuk menghadapinya. Meskipun biasanya dalam satu minggu pulang malam 2-3 kali telah merasa cape, tapi kali ini tiap hari larut malam baru pulang dari RS, kurang tidur, cemas & cape yg saya rasai, tapi harus kami atasi. Biasanya sebelum saya tidur, denyut nadi darahnya saya kira-kira 65-72/menit, tapi sekarang jadi 73-85/menit, untungnya tekanan darahnya saya masih normal, 70-115 hg.

Mungkin krn di RS sering didatangi oleh Dokter atau suster utk pemeriksaan sesuatu, maka Marcus tak dapat istirahat dgn tenang. Kekurangan tidur mengakibatkan dia lesu, rewel, tak ada napsu utk makan. Sebelum pengobatan mulai, ibunya sangat kuatir terhadap kondisinya dia. Jika telah siapkan 2-4 macam masakan utk Marcus, tapi dia masih tak ada napsu makan, ibunya bingung sampai spt kehilangan akal.
Setelah selesai pada pengobatan tahap pertamanya Marcus.

Tgl. 01/06/2010 dia disuruh pulang kerumah utk istirahat dan pulihkan kondisi kesehatan. Habis kerja saya menengoki dia. Kelihatannya kurus dan sorot pandangannya lesu. Melihat saya spt ketemu sama orang asing. Malamnya kira-kira jam 20:30 dia duduk dikursi menangis dgn seru, yg aneh dia tak mau disentuh oleh siapapun. Menangis sampai suaranya serak. Melihat dia begitu nangisnya, hati saya spt disayat oleh silat yg tajam, sangat kasihan dia……Katanya setelah dia di RS, tiap hari ada tangisan yg spt ini. Padahal dulunya jika dia nangis, dimomong oleh pembantu atau ibu/bapaknya, dia pasti mau dan tangisannya menurun. Mungkin badannya ada yang tak enak sekali. Jika terbayang dia akan menjalani pengobatan yg berat, mana tahan kesedihan saya????????????

Memang sekarang kelihatannya Marcus adatnya ada perubahan besar, tambah keras. Ya, demi kesehatannya dia, kita cari jalan yg lunak utk membimbing dia.

Tgl. 02/06 utk memancing napsu makannya Marcus, mamahnya minta emanya menggorengkan 1-2 kerupuk utk dia. Tentu tiap kalinya hanya diberi sedikit sekali. Hasilnya memuaskan sekali, dia makan dgn banyak. Ibunya tersenyam dgn senang sekali. Cara ini hanya digunakan sekali saja.
Sekarang selain ibunya, pembantu & emanya memasak utk dia, kadang-kadang ema luarnya (ibunya nyonya mantu) diminta utk siapkan makanannya. Tapi dalam 2 jam harus dimakankan pada dia, kalau keliwat waktunya, menurut petunjuk RS dilarang dimakan oleh pasiennya.

Tgl. 03/06 pagi Marcus dibawa ke RS utk menjalani pembersihan biasa, kebetulan ketemu sama dokternya, setelah perutnya diraba, dokter bilang tumornya telah mengecil. Kita girang mendengar kabar ini. Jika dibandingkan sama anak lainnya, waktu masuk RS, selain 2-3 hari baru buang air besar, gejala cirri-ciri sakitnya dia tak ketara. Dihitung dia sedikit pagian dibawa ke RS utk diobatinya. Hanya yg dikuatirkan sel kankernya apa telah menjalar ke lain organ?
Malam hari itu, waktu saya baru masuk rumah, Marcus bisa memanggil: ye ye (engkong). Makan malam kali ini ada surprise, selain papah, mamah, pembantu menyuapi, dia meminta engkong dan emanya bergatian menyuapi dia.
Hari ini sel darah putihnya telah menurun sampai ke 1.2. Sebelum pengobatan dimulai,
Sel darah putihnya kira-kira 3.2, tgl.01/6 1.98.

Tgl. 04/6 makannya dia sudah lumayan banyak. Cuma makan siangnya krn tidur siang tertunda sampai 15:00 baru makan. 2 kali buang air besar. Hari ini mamahnya jadi banyak tersenyum.
Berhubung untuk banyak membantu nyonya mantunya utk mengatasi perawatannya Marcus dan mengajari pembantu utk memasak, kerjaan rumah dll, Tji Ngi memutuskan batal menghadiri reuni di Xiamen 05-12/06/2010.

Tgl. 05/6 siang hari setelah habis kerja, saya pergi menengoki dia. Saya baru membuka pintu rumahnya, Marcus telah memanggil: ye ye……Mendengar panggilan ini, rasa cape lantas menghilang!

Tgl. 06/6 sore setelah habis mengajari badminton, saya baru pergi menengoki dia. Dari 13:00 dia telah tidur, belum sempat makan siang, sampai 16:00 baru bangun. Suhu badannya 37.7 celsies. Malamnya juga malas makan, 19:00 lebih dia minta masuk kamar utk tidur. Melihat gejala ini, hati kami sangat pedih.

Pada achir Januari 2010, waktu emanya meniup lilin bolu ulang tahun, Marcus duduk disamping dgn ketawa lebar menyaksikannya. Waktu saya sebelum meniup lilin bolu ultah, saya berdoa pada Y.M.E., mohon direstui cepat sehat utk cucu saya. Sayang dia tak dapat mendampingi saya, dia sedang tidur.

Tgl. 07/6 menurut jadwalnya mereka membawa Marcus balik ke RS utk dibersisihi bekas lubang yg utk pengobatan (maaf saya tak tah istilah dlm bahasa Indonesianya) & scan tulangnya. Krn suhu badannya lebih dari 38 celsies, tak diizinkan pulang kerumah oleh dokter, suruh dirawat oleh RS. Cel darah putihnya lebih sedikit dari 0.10, maka kekebalan terhadap penyakit sangat lemah.

Tgl. 08/7 malam waktu kami menengoki dia, dari kaca pintu dia lihat kami, dgn lari-lari sambil manggil: ye,ye, nai, nai… menuju kearah kami, tentu kami ketawa lebar.
Saya lihat salah satu efek sampingan pengobatan sudah muncul, rambut dibelakang kepalanya sudah mulai rontok!

Tgl. 09/6 malam krn saya olahraga, tak ke RS, kata emanya rambut dia telah banyak rontoknya.

Tgl.10/6 krn dia suka minum susu Jepang yg packingnya 200ml, meskipun lebih mahal dari lain merek susu dan susah belinya, tapi kami berusaha cari disupermarket, untung bisa terbeli.

Tgl. 11/6 krn saya ada kerjaan rumah, tak ke RS menengoki dia. Malamnya dari emanya tahu, rambutnya dia telah rontok semuanya. Aduh sangat kasihan!
Lain efek sampingannya yalah mencret terus, sampai bokongnya melecet. Mulutnya ada lecetan, maka susah makan makanan yg keras.
Kata ibunya, sekarang jika dia enggan makan, lantas berbaring diranjangnya. Tak tahu apa cape atau salah satu cara utk kasih info pada yg menyuapi???

Tgl. 13/6 sore 14:30 saya telah diruangan tunggu. Tapi sampai 18:30 baru dari kaca pintu kelihatan bayangannya dia. Dia melihat saya berdiri dipintu, jalan dgn pelahan menuju arahnya saya sambil manggil: ye ye!! Gayanya spt anak pemalu. Anehnya waktu itu pintu dibuka, tapi dia spt tak ada kemauan utk keluar. Dulu kalau dirumah, pintu dibuka dia ingin keluar rumah………..
Jika esok hari tak ada masalah, dokter akan suruh dia pulang rumah.dulu.

Tgl. 14/6 belum tahu kenapa dia tak diizinkan pulang kerumah utk pulihkan kondisi badan. Kabarnya sel darah putihnya telah naik ke 0.70.

Jadwalnya tgl. 18/06 Marcus akan menjalani pengobatan tahap ke 2.


SERI KEDUA :

(15 Juni 1 Juli 2010)

Krn sekarang sering turun hujan, maka banyak toko jualan payung. Pada tgl.15/6 sore sehabis kerja, saya pergi menengoki cucu saya yg nasibnya malang ini. Ditengah jalan ada toko jual payung yg utk anak-anak. Saya pilih yg ada gambaran favoritnya Marcus: lokomotif Thomas. Padahal waktu masuk rumah saya sengaja sembunyikan payung ini, dia sedang main sama pembantu, hanya melirik pada saya. Waktu saya taruh payung ini dibelakang kursi makan, dia menatap sebentar lantas gemboran: oma,oma…lantas jalan menuju kekursi makan ini. Sorot matanya memang tajam. Malamnya sehabis makan, kami hanya buka dan tutup payung ini, dia tertawa dgn senang. Mungkin setelah dia lahir, belum pernah payungan maka merasa serba baru dan serba menarik.
Sudah lama dia tinggal di RS, kami hanya dikaca pintu menyawang dia. Kali ini dirumah dgn dekat melihat dia, pandangan pertama yg bisa meraba perbedaan yalah: kepalanya spt besar. Setelah cuci tangan dgn bersih, saya pegang kaki pahanya yg sedari lahir banyak dagingnya, ternyata daging pahanya berkurang. Terbukti sebelum masuk RS, berat badannya 10 kg lebih, sekarang hanya 9.50 kg. Sekarang makannya susah, kalau makan yg sedikit keras lantas mau nangis, dikasih minum air baru tak nangis, mungkin mulut atau tenggorokannya ada lecetan yg menyusahkan menelan makanan.

Tgl. 16/6 Pecun, di HK liburan. Bagi kami ini kutika utk bisa banyak menemani cucu.

Tgl. 17/6 Marcus dibawa ke RS utk pemeriksaan. Krn hasil cel darah putihnya hanya 0.3, paling sedikit harus 0.5, maka pengobatan ke II dimundurkan ke minggu depan. Jika sel darah putihnya sampai standard minimumnya baru dilakukan pengobatan ke II.
Sore harinya setelah kerja, saya pergi menengoki dia. Kalau dia telah masuk ke RS, kami hanya bias dikaca pintu lihat dia.

Tgl. 18/6 malam saya baru masuk rumah, dia dgn seru memanggil: ye ye!
Sejak dia masuk RS suara panggilan yg begini seru tak pernah dengar. Mungkin menandakan kondisi kesehatannya dia ada pembaikan. Rambutnya terlihat ada yg tumbuh lagi. Seyumannya tambah banyak….hati saya sedikit lega.

Tgl. 20/6 sore saya sampai kerumahnya. Dari sore sampai malam, dia selain minum susu, makan susis ikan, pregedel, dibandingkan lebih banyak makannya dari pada hari-hari yg lalu.
Sore hari ini, engkong & ema luarnya, engku & engkimnya datang menengoki dia.
Dari kemarin dalam 2 hari ini, emanya perlukan bikin kuah tradisionel yg utk menambah cel darah putih & darah merahnya, makanan siang & malamnya. Malam sampai rumah, emanya ingin cepat-cepat tidur, sudah ngantuk banget.
Ny. mantu minta saya belikan buku yg tt masakan/kuah utk pasien kanker, untung bisa dapat. Padahal di China sudah ada, Cuma kami tak ada waktu pergi membelinya.

Tgl. 21/6 Marcus ke RS utk diperiksa. Ternyata hasil darahnya mencapai standard minim utk pengobatan tahap ke II. Besok diminta masuk RS.
Sehabis kerja kami berdua meniliki cucu kami, krn di RS hanya dikaca pintu melihat dia, tak bisa melepas rasa kangennya kami. Emanya memasak makanan malamnya, saya menemani dia main. Malam ini dia makannya banyak, sering gembar gembor, memang kelihatannya pemulihan kesehatannya ada kemajuan. Tapi jika ingat besoknya dia akan melakukan pengobatan ke II, hati kami tentu sedih memikirkan kesialannya dia.

TGl. 22/6 saya setelah kerja pergi kerumahnya putra utk mempacking barang-barang rumahnya. Besok sore akan pindah kedaerah baratnya Pulau HK, ini lebih dekat ke RS Queen Marry. Sampai 24:30 saya sudah tak kuat lagi, lantas mandi dan tidur.

Tgl. 23/6 pagi 05:00 saya terbangun, putra belum tidur masih mempacking barang. Setelah mandi dia 06:00 baru tidur, 09:00 sudah bangun utk mempacking barang, kasihan dia terlalu cape!
Sore 14:00 truk yg mengangkut barang sama tukang-tukangnya datang. Kira-kira 17:30 barangnya telah sampai dirumah sewaan barunya. Krn sudah merasa cape, 21:20 saya pulang kerumah dulu.
Putra mendapat info bahwa Marcus tak ada napsu makan, dia cemas dan kuatir, 21:00 pergi ke RS utk menengoki anaknya.

Tgl. 25/6 sore setelah kerja saya membesuk dia. Hari ini masih mujur, dari kaca pintu bisa 4 kali lihat dia. Kelihatannya masih mendingan, mukanya tak begitu pucat, jalannya masih mantap, tapi kulit tangannya menghitam. Ibunya tahu saya sudah datang, sengaja mengajak dia kepintu, seperti 2 minggu yg lalu, melihat saya seperti ketemu orang yg asing. Saya melambai tangan dgn berapa gaya, tak ada reaksinya……Waktu kedua kalinya, dia baru tersenyum sedikit. Ketiga, keempat kalinya mungkin sudah mulai ngantuk, digendong kearah pintu oleh pembantu, dia tak mau. Emanya sengaja bikinkan makanan malamnya, kabarnya dia tak ada napsu makan.
Jika besok tak ada problem, dokter sudah suruh pulang utk istirahat.

Tgl 26/6 sore 15:00 sudah pulang kerumah barunya. Malamnya Marcus makan NASI GORENG PAPAH 1 mangkok (ukuran sedang). Papahnya sangat bangga bahwa putranya suka masakannya, mamahnya senang hati.
Sudah 3 malam emanya tak pulang kerumah, sibuk menyiapkan makanan cucu kesayangannya, tapi si cucu spt tak mengenali, maka emanya sedikit kecewa….ha,ha…

27/6 pagi 10:00 saya telah sampai kerumah cucu, dia sedang mau tidur lagi, mungkin merasa tak enak…12:00 baru bangun masih lesu kelihatannya.
Sore 16:00 tidur lagi. Kira-kira 18:30 dia nangis terus dan tak mau disentuh oleh siapapun, hampir 1 jam baru berhenti. Papahnya sibuk bikin mie, mamahnya bikin makanan tepung terigu yg spt kue dadar, emanya bikin kuah yang berfaedah utk pengobatannya, engkongnya pergi beli bahan masakan, pembantu terus mendampingi dia. 3/4 mangkok nasi bisa habis dimakan, masih mau tambah snak.

28/6 setelah kerja saya kerumah cucu. Waktu buka pintu, lihat Chen Hao yg sedang main favoritnya Kereta Api Thomas. Tapi yg masuk dalam sorotan matanya saya, cucu yg sudah kurus dan gundul, hati saya jadi sedih. Setelah cuci bersih tangan dang ganti celana, saya menemani cucu main. Bagi kami yg telah usia senja, memang menyayangi hari-hari yg bisa berkumpul dgn cucu. Minggu ini, dalam pengamatan saya, dia mulai meniru tingkah lakunya orang lain. Misalnya, saya mengangkat paha kaki saya biar Thomasnya lewat, lantas dia meniru mengangkat kaki kecilnya, kami ketawa terbahak-bahak……..
Setelah selesai kerjaan dapur, neneknya suka mengajari dia bicara dalam Mandarin, mengenali nama-nama barang. Sekarang dia telah mengenali huruf A,B,C,D,E, hafal nama-nama Thomas dan teman-temannya. Waktu makan istilah “ying” (keras) dan “re” (panas) sudah bisa digunakan.

Krn 30/6 malam saya akan olahraga, maka saya 29/6 malam perlukan datang menengoki cucu saya. Batuknya belum baik, untung masih mau makan.

01/7 HK libur utk memperingati hari kembalinya HK kepangkuan Ibupertiwi. Saya jam 10:00 telah sampai kerumahnya cucu. Dari pagi emanya telah sibuk bikin kuah yg utk meningkatkan cel darah putih, setelah matang, saya harus sudah bawa menuju angkutan umum, kira-kira dgn express 1 jam telah sampai. Tapi si cucu sedang makan pagi dan minum susu, kuah ini tunggu makan siang. 2 jam dia tidur, setelah 12:00 siang baru bangun. Sorenya dia sedikit lesu, 16-18:00 tidur lagi. Mamahnya 15:00 mengecek suhu badannya, ternyata telah 37.2 celsies. Malamnya telah naik sampai 38.2 celsies, maka diputuskan bawa ke RS. Krn dalam petunjuk RS, jika tinggi dari 38 celsies dan batuk, harus bawa ke RS.
Memang setelah pengobatan 10 hari, sel darah putihnya akan paling rendah, daya antipenyakitnya paling lemah, masa ini yg paling menguatirkan.


20/09/2010 operasinya Marcus

Pagi 11:00 Marcus baru didorong masuk keruangan operasi. Sampai 16:30 dokter kepala ahli bedah anak-anak keluar, dia bilang jalannya operasi mulus, buluh darah besar yg kekaki tak dibelut oleh tumor, 80-90% tumor telah dibersihi…….
18:00 Marcus baru didorong keruangan ICU. 19:00 suster memanggil papah & mamahnya masuk membesuk dia. Di ICU 15:00-20:00 hanya papah & mamahnya boleh membesuk dia.

Terima kasih atas perhatiannya.

Semoga pemulihan operasi tumor ini dapat berjalan dengan baik dan Marcus harus berjuang kembali untuk pengobatan selanjutnya. Saya berdoa terus semoga Marcus dapat sehat seperti anak anak yang lain....Doaku terus menyertaimu dan Tuhan memberikan yang terbaik untukmu....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar