Laman

INILAH DIRIKU

Foto saya
I like most related to education, parenting. You have any problem with this...I'll help you.

Selasa, 21 September 2010

ANAK DAN PEMBANTU

Ketika para ibu sedang berkumpul entah itu di arisan atau di mall atau di kantor, di bus, di kereta, selalu topik utama pembicaraan yang terdengar adalah soal anak dan pembantu. Rupanya topik utama ini menjadi trend buat ibu-ibu untuk berbagi pengalaman maupun untuk sekedar melepaskan kekesalannya.

Tidak jelas mengapa kedua topik itu menjadi kesukaan bagi ibu ibu untuk memulainya. Yang jelas begitu topik sudah menyentuh soal anak. Seru sekali mereka mengutarakannya. Anak saya sudah selesai dari perguruan tinggi dan telah mendapatkan pekerjaan. Ibu Yang lain akan bertanya bagaimana apakah sudah dapat jodoh? Rangkaian pertanyaan akan berlanjut jika sudah berjodoh, kapan punya cucu. Setelah punya cucu, berapa dan kapan cucu akan dibawa ke rumah..... Lingkaran kehidupan yang diceritakan seputar dengan perkembangan anak dari kecil, remaja, dewasa , sekolah dasar/menengah/perguruan tinggi , bekerja, menikah dan akhirnya cucu. Namun, sayang pembicaraan para ibu itu tidak terarah artinya mereka hanya mengemukakan masalah yang berhubungan dengan topik diatas tetapi tidak ada sharing atau solusi dari ibu yang lain. Satu sama lain saling menceritakan anaknya masing masing. Tidak ada hal yang perlu dibahas karena cerita itu tidak memerlukan saling sharing. Ketika masing sudah cerita, habislah topiknya.

Yang menarik lagi adalah masalah pembantu. Pada waktu lebaran tiba, semua ibu pasti kehilangan pembantu karena mereka semua mudik. Bagi yang terbiasa dengan tidak ada pembantu tentu hal itu tidak ada masalah. Lain halnya buat yang terbiasa dengan pembantu, ada seorang ibu di facebook yang menyatakan All that I want is my bibi (pembantu). Artinya yang paling dia butuhkan adalah pembantu. Luar biasa pembantu sangat dihargai ketika mereka sudah pulang. Nach ketika mereka tidak kembali, pembicaraan para ibu mulai lagi. Kenapa kok pembantu saya belum pulang. Bagaimana mendapatkan pembantu yang baru dan sebagainya. Heboh soal pembantu terjadi pada salah seorang teman saya. Kebetulan teman ini mempunyai anak yang baru mempunyai balita. Kebetulannya anaknya ini masih bekerja. Menurut temanku, anaknya menelpon sambil menangis minta ibunya datang karena dia ngga sanggup lagi merawat anak, mengerjakan pekerjaan rumah dan bekerja. Terpaksalah temanku datang dan menjadi pembantu infal (ha...mahal sekali bayarannya).

Mudah2an topik utama ini tidak lama lagi akan bergeser menjadi topik yang lebih mendalam dan penuh bahasan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar