Laman

INILAH DIRIKU

Foto saya
I like most related to education, parenting. You have any problem with this...I'll help you.

Kamis, 29 Juli 2010

CUCU


Waktu berjalan terlalu cepat. Ketika di Facebook ku muncul wajah kecil yang lucu-lucu, aku sudah mulai menduga wah ini pasti cucu dari teman temanku. E.. ketika ditanya ini siapa? Dengan bangga para oma/nenek ini cucuku, lucu yach mukanya yang innocent, pinter yach beraksi waktu di foto, banyak komentar yang sungguh menyenangkan. Cucu memang tidak sama dengan anak. Katanya nich (maklum belum pernah punya cucu), anak itu disayangi, tapi kalo cucu lebih dan sangat disayangi. Ngga tahu dech derajat sayangnya itu seberapa apakah kalo anak 100 drajat, cucu 180 drajat. He... luar biasa .

Cucu yang waktu kecil itu lucu, menyenangkan dan hebat sekali beraksi. Lalu orang tuanya kan harus kerja. Apalagi di Jakarta , suami istri mesti kerja untuk kejar setoran katanya untuk dan demi anak juga. Nach , yang paling aku sering lihat para orang tua ini paling enak atau paling aman (ngga tahu dech alasannya yang kuat yang mana), menitipkan anak kepada ibu alias oma/nenek/eyang . Para oma/nenek/eyang memang senang aja kalo dititipkan cucu.

Namun, tragis buat temanku, yang dititipkan 4 cucu dari 4 orang anak artinya seorang anak menitipkan seorang cucu. Ngga tau gimana temanku ini menerima dengan senang hati saja . Tanpa pembantu dan tanpa suster, dia harus merawat ke 4 cucu plus tambahan kerjaan rumah tangganya, membersihkan rumah, memasak, mencuci. Bayangkan dech kalo pekerjaan ini dikerjakan oleh seorang ibu yang sudah setengah baya sepertiku juga. Aku cuman bilang bisa klenger ngga sanggup.

Entah gimana temanku ini menerima tapi kekuataan tubuhnya tidak bisa menerima. Pernah dia berkata kepada temanku yang lain, kok anakku kejam, aku tidak dikasih pembantu atau suster buat membantu merawat cucuku ini. Masak aku harus melakukan seorang diri. .... Sayang seribu sayang keluhan ini tidak pernah disampaikan kepada anaknya.

Suatu hari tragedi terjadi, temanku tiba tiba sakit kepalanya dan pingsan. Dibawa ke rumah sakit A ditolak karena ruang ICU sudah penuh, ke rumah sakit B juga sama. Akhirnya ke rumah sakit C, masuk ICU karena ternyata dia sakit darah tinggi sampai 240 dan akhirnya sudah stroke dan yang paling parah lagi pembuluh darah di otak sudah pecah. Operasi pertama jalan dan kondisinya sangat memprihatinkan dia tidak bisa sadar dan tetap darah tidak dapat dihentikan. Pada jadwal operasi yang kedua , seminggu setelah operasi pertama, ternyata kondisi sangat menurun, akhirnya beliau meninggal.

Para cucu dan anak-anaknya sangat kehilangan eyang/oma yang dikasihi. Tentu, saja. Tapi insipirasi yang aku dapatkan disini adalah anak dan para cucu itu tidak pernah mengetahui bahwa kasih sayang eyang/oma itu sangat mahal , nyawanya dibayar dengan kasih sayang yang seharusnya tidak dilakukan oleh para orang tua yang sudah punya anak. Ketika para orang tua sudah punya anak hendaknya punya tanggung jawab mengasuh dan membesarkan anaknya tidak melempar tanggung jawab kepada ibu yang sudah sangat lelah dan tua . Kepada para ibu/oma/eyang, inspirasiku adalah mulailah dengan sikap tegas untuk mengatakan tidak jika kekuataan tubuhmu tidak dapat melakukan. Kasih bukan berarti harus mengurbankan nyawamu......

KULINER MASAKAN INDONESIA








Waktu saya terima foto dari seorang teman di Facebook, judulnya menarik sekali Indonesian Food. Sangat menarik melihatnya karena ternyata makanan masakan dan kue-kue indonesia itu begitu banyak variasinya. Barangkali kita yang orang Indonesia pun jarang menemuinya. Kebetulan anak temanku ini datang dari London dan dia membawa foto sehingga semua yang dia temui mengenai makanan Indonesia di foto.

Kebayang ngga kalau kita itu sedemikian kaya dengan berbagai macam makanan. Ini bisa jadi industri pariwisata, contoh di bandung, kita bisa menemui apa yang menjadi spefic makanan disana.

Selain pariwisata, bagi ibu-ibu yang pusing setiap harinya untuk membuat menu makan buat rumah tangganya, ini ide yang bagus. Kadang kadang kita ngga ingat mau masak apa. Kalo resep , kita bisa tanya dengan om Google. Tapi buat mengingat mau masak apa saja kok ngga bisa. Nach foto foto temanku ini sangat membantu sekali.

Minggu, 25 Juli 2010

SKYPE

Inspirasinya melihat Oprah TV Show dengan topic SKYPE. Luar biasa enaknya kalo seseorang bisa saling berkomunikasi dan saling melihat apa yang terjadi di dunia lain yang terpisah beribu ribu mil . Lintas batas geographi bisa dipersatukan dengan SKYPE. Pengin melihat orang lain , pengin melihat apa yang dilakukan, pengin melihat ruang, pengin mengajar orang lain dari tempat kita berada. Wah asyik sekali yach.

Rupanya inspirasi ini buat teman-temanku yang punya anak di luar negri . Mereka yang kangen dengan anaknya bisa saling ber SKYPE dan langsung saling curhat. Kenapa dari dulu belum ada yach. Penemunya mengatakan technology harus dikembangkan dulu meskipun konsepnya sudah ada duluan.

Apakah inspirasi SKYPE bisa dipakai bagi yang berbusiness. Tentu saja , saya jadi pengin punya teman-teman yang ada di luar kalo memang minat business tentu bisa kita jalin dengan berSKYPE. Apalagi katanya tidak bayar. Coba kita bayangkan berSKYPE dan menemukan apa yang kita cari tanpa harus berangkat ke luar negeri menghabiskan duit, waktu dsb. So, mari kita sekarang nyoba berSKYPE dengan teman dulu yang juga punya SKYPE

BELAJAR DARI BINATANG

Ketika tulisan ini dibuat aku terinspirasi dengan para ilmuwan yang membuat percobaan dari seekor serangga yang makanan dari larva (anak) jengkerik. Bagaimana dia menemukan larva itu. Dengan mendengar suara dari jengkerik yang berbunyi, dia mendekat dan akhirnya dia tahu dimana tempatnya . Ketika induk jengkerik pergi, maka diambil larva itu. Pencobaan yang menginspirasi ilmulawan itu adalah ternyata pendengaran akan suara jengkerik dapat dikembangkan dengan suatu metode bahwa suara itu kita akan mendapatkan kemampuan idetifikasi suara angin dan akhirnya kita akan mengetahui kapan dan dimana akan terjadi suatu bencana.

Inspirasi itu membuatku melakukan suatu pemikiran kok tidak ada ilmuwan di Negara kita ini yang memberitahukan soal perubahan cuaca , aneh kan sekarang ini sudah bulan Juli seharusnya sudah mulai panas tetapi dimana mana hujan masih saja turun. Jika ada ilmuwan yang mengetahui adanya perubahan cuaca dan mensosialisakan kepada para petani, maka ngga ada tuh petani yang kehilangan hasil panennya dan juga ngga ada tuh namanya kenaikan harga karena cabe, sayur .

SENAM TERA

Sebelum pension, saya sering melihat di sebuah rumah pada hari jumat terdengar lagu lagu senam yang sangat semangat. Lalu para ibu datang dan mereka bersenam dengan semangat yang tinggi. Wah, berpikir kapan dech waktunya bisa senam supaya sehat. Saat itu saya hanya senam hanya sekali seminggu. Kata orang tidak ngaruh. Memang buat orang yang seumurku seharusnya senam harus tiap hari supaya otot lebih kuat.

Ketika saat pensiun tiba, saya makin bisa mengatur waktu. Pagi pagi jam 5 pagi sudah bangun dan mempersiapkan sarapan pagi dan makan siang anakku . Setelah semua beres dan anak berangkat ke sekolah. Saya membereskan diri dan mulai berangkat ke Senam. Senam tera .

Bagi saya , senam Tera tepat sekali karena tidak berat seperti senam yang lain , aerobik, Kenapa senam Tera sangat kusukai, yach pertama kali tentunya ngga berat dan kedua otot dan pernafasan menjadi terlatih. Yang paling enak setelah senam adalah malam hari bisa tidur dengan nyenyak. Maklum punya penyakit insomania.

Inspirasiku sudah terlaksana dengan senam Tera , aku menjadi makin sehat. Siapa mau ikut...

PEDULI PADA PENDIDIKAN

Mula-mula saya sering lihat di tv , kok ada yach sekolah yang sampai ambruk., kok ada anak sekolah yang harus sekolah dengan jalan kaki sepanjang berkilo meter, kok ada anak yang punya kemauan keras untuk tetap sekolah walaupun guru dan perlengkapan sekolah terbatas.

Berangkat dari apa yang kulihat timbul inspirasi kenapa tidak mengajar ketika saya sudah punya waktu karena pension. Tapi mau mengajar dimana karena tidak punya pendidikan untuk mengajar. Suatu waktu ketika saya sedang olahraga, ketemu dengan teman yang menjadi pemilik suatu yayasan sekolah anak kurang mampu. Saya cerita pengin mengajar. Teman bilang kenapa tidak memberikan pelajaran ekskul pelajaran bahasa Inggris. Gayung bersambut, tawaran tidak kulewatkan. Mengajar tanpa bayaran , tapi memang inspirasiku sudah terealisasi.

Sudah dibayangkan bagaimana sekolahnya? Belum. Kupikir paling tidak ada kelas dengan bangku dan bangunan yang kokoh. O tidak ternyata sekolah itu rumah seorang keluarga yang rela dipinjamkan untuk sekolah. Kondisi rumah juga sudah kurang baik karena ada di lingkungan di perumahan RSS , rumah sangat sederhana. Kelasnya sebuah ruangan kecil untuk 12 anak play group . Mengajar pertama kali tidak mudah karena belum mengenal sejauh mana kemampuan anak –anak . Sangat sederhana kubuat dari hitungan dan alphabethical. Minggu depan di ulang tetap tidak ingat, hanya 1 atau 2 anak yang masih sedikit ingat. Tidak menyerah kubuat nyanyian yang berhbungan dengan kata2 yang diajarkan. Minggu depan diulang lagi, masih belum ingat. Wah hampir nyaris menyerah mengjajar. Apa yang salah? Metodenya atau anaknya?
Belajar terus menyiasati dan mengetahui kelemahan anak, metode disesuaikan.
Akhir pengajaran, saya kehilangan seorang anak yang cerdas untuk bahasa inggris. Tingal yang biasa saja. Yach paling tidak mereka sudah tahu basicnya.

Komunitas

Saya mempunyai tetangga, seorang ibu yang setengah baya . Ibu Rini (bukan nama sebenarnya) tinggal sendiri karena suaminya telah meninggal. Beliau mempunyai 3 anak yang telah dewasa. Ketiganya adalah putra dan hebatnya ketiganya sudah menyelesaikan pendidikan tinggi , universitas dan bahkan dua diantara tiga berhasil menyelesaikan dan melanjutkan di sekolah luar negeri. Lalu ketiga putra tersebut mempunyai pekerjaan sangat mapan di luar negeri, putra pertama di Belanda, kedua di Australia dan ketiga di New Zealand. Bayanganku adalah kebanggaan dan kesenangan menghabiskan masa tua bersama dengan anak anaknya yang sudah mapan di luar negri.

Namun apa yang kubayangkan itu tidak sesuai dengan realitas yang terjadi. Memang saya jarang bicara kepadanya. Namun karena ibu Rini ini gaptek , makan pada suatu hari dia minta bantuan suamiku untuk mengirimkan suratnya lewat email kepada salah seorang anaknya. Otomatis surat yang tertulis sangat panjang sepanjang 3 lembar dan rapid an berbahasa sangat sopan itu terbaca olehku. Tidak kusangka bahwa surat itu merupakan jawaban dari Ibu Rini atas penawaran dari anak2nya untuk menetap selamanya bersama salah seorang anaknya. Ibu Rini menjawab sangat lugas bahwa dia sangat senang karena anaknya masih membutuhkan dan mengundang dia untuk tinggal bersama anaknya. Tetapi dia bercerita bahwa ketika dia diundang oleh salah seorang anaknya yang lain di luar negri, dia mendapatkan hal yang menurutnya tidak sesuai dengan keiingannya. Dia bilang wah saya menjadi orang yang diatur makanan , diatur untuk makan pagi jam sekian, makan siang jam sekian, istirahat jam sekian, makan malam jam sekian dan tidur jam sekian. Seolah-olah hidup sudah sedemikan teratur seperti robot dan apa yang menjadi momok atau kehilangan semangat hidup ketika dia ada di tengah keluarga anaknya adalah dia hanya dapat pergi ke luar rumah ketika anaknya yang bekerja itu cuti atau tidak sedang kerja yaitu hari Sabtu. Ibu Rini merasa ada yang hilang dari hidupnya, yang sangat penting baginya yaitu komunitas. Komunitas dimana Ibu Rini mendapatkan kekuatan spiritual dan membangun spiritualnya dan anggotanya saling menolong , memperhatikan kebutuhannya dan perhatian apa yang dibutuhkannya. Sungguh surat itu diakhiri dengan suatu kata yang paling tepat menurutku “Ibu sungguh ingin dekat dan tidak mau kehilangan anaknya tetapi saat ini Ibu sudah mendapatkan tempat dimana ibu merasa kebutuhan ibu sudah terpenuhi, kebutuhan itu terpenuhi di komunitas.”

Inspirasi yang kudapatkan dari pengalaman hidup Ibu Rini adalah komunitas penting buat ibu setengah baya yang sudah sendirian hidupnya untuk melanjutkan hidupnya bukan anak karena anak belum tentu dapat memenuhinya.