Laman

INILAH DIRIKU

Foto saya
I like most related to education, parenting. You have any problem with this...I'll help you.

Rabu, 29 September 2010

Amazing Grace

Hampir 30 tahun, saya tidak berjumpa atau berhubungan dengan temanku . Kami berkenalan ketika saya dan temanku ini melakukan kegiatan pramuka pada saat kami masih di bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP). Setelah itu kami tidak pernah saling berhubungan atau berkomunikasi kembali.

Tidak disangka-sangka dengan adanya suatu media email yang mengkoneksi semua anggota ex pramuka dalam group email . Disinilah kami bertemu lagi dalam dunia maya.

Apa yang terjadi dengan temanku ini? Ternyata dia mengalami pencobaan hidup yang berat sejak 1999. Pada tahun 1999 temanku ini kena stroke yang pertama kalinya. Stroke membuat tangan dan kaki tidak bisa berfungsi lagi. Belum pulih dari stroke pertama, terjadi serangan stroke yang kedua pada tahun 2000. Bagi temanku serangan kedua masih lebih ringan dari serangan pertama. Namun pada tahun 2001 pencobaan yang sangat berat terjadi lagi temanku ini dia terdiagnosa kanker kandungan. Dalam keadaan badan yang lemah ,badannya seperti kehabisan darah dan memerlukan transfusi darah. Menurut dia , saat itu diperlukan 8 botol transfusi darah. Ketika temanku sudah masuk ke rumah sakit dan ada di UGD. Kondisinya sudah parah sekali, dokter menanyakan opsi kepada anaknya apakah ibunya akan dibiarkan meninggal saja atau ditolong dengan infus yang mengandung gula untuk menaikkan tekanan darahnya. Anak temanku itu tentu memilih opsi kedua yaitu menolong ibunya dengan infus yang mengandung gula . Hasil dari infus itu teman saya menderita penyakit lain , sakit diabetes. Belum juga selesai penderitaan diatas, pada tahun 2009, teman saya kena glucoma dan harus operasi knee replacement. Untuk Glucoma memang tidak ada operasi karena dia hanya mendapat obat untuk mempertahankan agar tidak makin parah. Untuk operasi kene replacement, temanku mengatakan sangat sakit sekali.

Kejadian tahun 2001 merupakan momen dimana temanku sudah merasa bahwa ajalnya sudah dekat. Namun, dalam ketidak sadar diri itu , dia masih mempunyai suatu keinginan kepada Tuhan yang Maha Esa agar diberikan kemampuan untuk melihat kedua anaknya menikah . Ternyata luar biasa Tuhan sudah mengabulkannya dan dia berhasil mengatasi saat kritis.

Apa yang menjadi hikmat bagi saya adalah penyerahan diri seutuhnya kepada Tuhan pada saat kritis dimana kemampuan manusia sudah tidak dapat diukur atau diatasi lagi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar